Senin, 23 Desember 2013

TUGAS SOFTSKIL BAHASA INDONESIA 2



AUDIT

Dalam mengaudit data akuntansi, yang perlu diperehatikan adalah hal yang berkaitan dengan penentuan apakah informasi yang telah dicatat tersebut secara tepat telah mencerminkan peristiwa ekonomis yang telah terjadi selama periode akuntansi. Dikarenakan aturan-aturan akuntani merupakan kriteria untuk mengevaluasi apakah informasi akuntansi tersebut telah dicatat secara tepat, maka sebagian besar auditor yang terlibat dengan data-data inipun harus memiliki pemahaman yang mendalam dengan aturan-aturan tersebut. Dalam konteks audit atas laporan keuangan, aturan-aturan tersebut adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP/PSAK).

Menurut situs CW.CPA Vision Project (Arens,Edisi 9:63) “segala hal yang berhubungan dengan upaya untuk membantu profesi akuntan publik untuk selalu berada di posisi atas dalam kurva yang telah berubah”.

Seorang auditor harus memiliki keahlian mengumpulkan serta mengintreprestasikan bukti-bukti audit. Keahlian yang membedakan auditor dengan seorang akuntan. Menentukan prosedur-prosedur audit yang tepat, memutuskan jumlah serta jenis akun yang akan diuji, serta mengevaluasi temuan-temuan audit yang merupakan permasalahan khas yang dijumpai oleh seorang auditor. Apasih sebenarnya auditor itu?
Pengertian auditor menurut para ahli dan bukunyanya :

Menurut The American Accounting Association’s Committee on Basic Auditing Concepts,
Audit merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan umtuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
                                                            (Auditing: Theory And Practice, edisi 9, 2001:1-2)
Menurut William F. Meisser, Jr
Audit adalah proses yang sistematik dengan tujuan mengevaluasi bukti mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada pihak pengguna yang berkepentingan.
                                    (Auditing and Assurance Service, A Systematic Approach, 2003:8)
Menurut Alvin A.Arens,
Auditing adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan independen.
                        Alvin A. Arens,Auditing dan Pelayanan Verivikasi(Indeks:Edisi9)hal15

Menurut Sukrisno Agustus
Audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

Sukrisno Agoes,Auditing:Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik(Jakarta:Salemba Empat)hal4

Adapun proses dari pengauditan laporan keuangan suatu perusahaan terhadap akuntan publik :
1. Proses yang Sistematis
Yaitu mengandung makna sebagai rangkaian langkah atau prosedur yang logis, terencana, dan terorganisasi.
2. Memperoleh dan Menilai Bukti Secara Obyektif
Yaitu mengandung arti bahwa auditor memeriksa dasar­-dasar yang dipakai untuk membuat asersi atau pernyataan oleh manajemen dan melakukan penilaian tanpa sikap memihak.
3. Asersi-asersi tentang Tindakan-tindakan dan Kejadian­kejadian Ekonomi
Yaitu asersi atau pernyataan tentang kejadian ekonomi yang merupakan informasi hasil proses akuntansi yang dibuat oleh individu atau suatu organisasi. Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa asersi-asersi tersebut dibuat oleh penyusun laporan keuangan, yaitu manajemen perusahaan atau pemerintah, untuk selanjutnya dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan, jadi bukan merupakan asersi dari auditor.
4. Tingkat Kesesuaian antara Asersi-asersi dengan Kriteria yang Telah Ditetapkan
Yaitu secara spesifik memberikan alasan mengapa auditor tertarik pada pernyataan atau asersi dan bukti-bukti pendukungnya. Namun agar komunikasi tersebut efisien dan dapat dimengerti dengan bahasa yang sama oleh para pengguna, maka diperlukan suatu kriteria yang disetujui bersama. Dalam audit laporan keuangan, kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian adalah Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
5. Mengkomunikasikan Hasilnya kepada Pihak-pihak yang Berkepentingan
Yaitu kegiatan terakhir dari suatu auditing atau pengauditan adalah menyampaikan temuan-temuan dan hasilnya kepada pengambil keputusan. Hasil dari auditing disebut atestasi atau pernyataan pendapat (opini) mengenai kesesuaiannya antara asersi atau pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu prinsip akuntansi berterima umum (PABU).

Sekar Mayangsari, Auditing Pendekatan Sektor Publik dan Privat (PuspaWandanarum),hlm7

Tujuan atau fungsi seorang auditor adalah membuat atau membantu mengimplementasikan rekomendasi yang memperbaiki keuntungan dengan memperkuat pendapatan atau mengurangi biaya, termasuk pengurangan kesalahan dan penipuan, dan dengan memperbaiki kontrol operasional.






DAFTAR PUSTAKA :
Theory And Practice.2001. The American Accounting Association’s Committee on Basic Auditing Concepts.Jakarta.
F. Meisser William.2003. Auditing and Assurance Service, A Systematic Approach.
A Arens Alvin dkk.edisi9.Auditing dan Pelayanan Verifikasi.Jakarta:Indeks
Agoes Sukrisno.2012.Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik.Jakarta:Salemba Empat