Sumber
dan Modal Koperasi
Sebagai lembaga usaha milik
bersama, koperasi selalu memerlukan permodalan yang besarannya cukup agar
kegiatan usahanya bisa berjalan dengan produktif. Modal yang dimaksud dalam
ulasan ini adalah modal yang bersifat keuangan dan bukan modal non keuangan
seperti sumber daya manusia ataupun modal sosial. Semua jenis modal koperasi,
baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan memiliki kontribusi yang
penting dalam menggerakan usaha dan organisasi koperasi. Modal merupakan
sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha– usaha Koperasi. Simpanan
sebagai istilah penamaan modal koperasi pertama kali digunakan dalam UU 79
tahun 1958, yaitu UU koperasi pertama setelah kemerdekaan.
Sejak saat itu sampai sekarang modal koperasi adalah simpanan.
Sumber – Sumber Modal Koperasi (UU NO.25/1992).
Sumber – Sumber Modal Koperasi (UU NO.25/1992).
·
Modal Sendiri (equity capital).
·
Modal Pinjaman (dept capital).
Modal
sendiri terdiri dari :
1)
Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
2)
Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dibayar tiap bulan.
Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dibayar tiap bulan.
3)
Simpanan sukarela
Simpanan sukarela merupakan simpanan yang jumlah dan waktu pembayarannya tidak ditentukan. Simpanan sukarela dapat diambil anggota sewaktu-waktu.
Simpanan sukarela merupakan simpanan yang jumlah dan waktu pembayarannya tidak ditentukan. Simpanan sukarela dapat diambil anggota sewaktu-waktu.
4)
Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha (SHU). Dana cadangan berfungsi untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha (SHU). Dana cadangan berfungsi untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
5)
Dana hibah.
Dana hibah adalah dana pemberian dari orang atau lembaga lain kepada koperasi.
Dana hibah adalah dana pemberian dari orang atau lembaga lain kepada koperasi.
Secara konvensional, modal koperasi bersumber dari simpanan pokok
dan simpanan wajib, serta simpanan suka rela. Konsep ini tidak lain merupakan
aktualisasi prinsip koperasi, khususnya prinsip kemandirian dan otonom.
Kemandirian koperasi salah satunya terindikasi dari seberapa besar sumber modal
yang berasal dari internal koperasi dibandingkan dari sumber eksternal, seperti
kredit bank dan lembaga keuangan non bank, kredit dari lembaga lain, termasuk
modal yang bersumber dari bantuan/hibah. Realita pada banyak koperasi, terlebih
pada koperasi yang baru berdiri, sumber modal yang berasal dari simpanan pokok
dan wajib masih jauh dari cukup untuk menggerakan usaha koperasi pada skala
yang ekonomis. Bahkan, banyak koperasi yang sudah maju di Indonesia sekarang
ini, dari sisi kontribusi simpanan pokok dan wajib masih sangat kecil
dibandingkan dengan total modal yang digunakan dalam usaha.
Evaluasi Keberhasilan
Usaha Koperasi
Evaluasi
Keberhasilan Koperasi dari Sisi Anggota terdiri dari
:
1) Efek–efek Ekonomis Koperasi
Salah satu hubungan yang paling penting yang harus dilakukan
koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagai pemilik
sekaligus pengguna jasa koperasi. Jika koperasi dipandang dari sudut ekonomi,
pengertian koperasi dapat dinyatakan dalam criteria indentitas yaitu anggota
sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan. Menurut Ropke koperasi adalah
suatu organisasi bisnis yang para pemiliknya atau anggotanya adalah juga
pelanggan utama perusahaan tersebut.
2) Efek Harga Dan Efek Biaya
Kemanfatan ekonomis yang dimaksud adalah intensif berupa pelayanan
barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan
biaya dan atau diperolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian
keuntungan (SHU) baik dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk Barang.
3) Analisis Hubungan Efek Ekonomis Dengan Keberhasilan Koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggotanya. Keberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partisipasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang didapat oleh anggota tersebut. Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan
Disebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu disesuaikan. Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya, maka tingkat pertisipasi anggota terhadap koprasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang datang terutama dari anggota koperasi.
Evaluasi Keberhasilan Koperasi dari Sisi Perusahaan
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggotanya. Keberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partisipasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang didapat oleh anggota tersebut. Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan
Disebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu disesuaikan. Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya, maka tingkat pertisipasi anggota terhadap koprasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang datang terutama dari anggota koperasi.
Evaluasi Keberhasilan Koperasi dari Sisi Perusahaan
1. Efisiensi Perusahaan
Koperasi
Tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
Tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
2. Efektivitas Koperasi
Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os Oa di sebut efektif.
Rumus Perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran MEL = Jika EvK1, Berarti Efektif.
Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os Oa di sebut efektif.
Rumus Perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran MEL = Jika EvK1, Berarti Efektif.
3. Produktivitas Koperasi
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O1) di sebut produktif. Rumus Perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK = SHUk x 100 % (1) Modal Koperasi.
PPK = Laba bersih dr usaha dgn non anggota x 100% (2) Modal koperasi.
a) Setiap Rp.1,00 Modal Koperasi Menghasilkan SHU Sebesar Rp…..
b) Setiap Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba bersih dari usaha dengan non anggota sebesar Rp….
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O1) di sebut produktif. Rumus Perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK = SHUk x 100 % (1) Modal Koperasi.
PPK = Laba bersih dr usaha dgn non anggota x 100% (2) Modal koperasi.
a) Setiap Rp.1,00 Modal Koperasi Menghasilkan SHU Sebesar Rp…..
b) Setiap Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba bersih dari usaha dengan non anggota sebesar Rp….
4. Analisis Laporan Koperasi
Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi.
Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi.
Peran Koperasi
bagi Pemerintahan
Koperasi diharapkan dapat menjadi lembaga swadaya bagi
lapisan masyarakat yang lemah atau rakyat kecil untuk bisa mengendalikan pasar.
Dalam UUD pasal 33 ayat 1 disebutkan “perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan” dan hal itu paling cocok dengan asas
Koperasi yang berlandaskan kekeluargaan.
Pada akhir abad 19 Koperasi sudah terbentuk lewat
organisasi swadaya untuk menaggulangi kemiskinan di kalangan petani. Namun
Koperasi tidak selalu berjalan mulus,padan tahun 1930 setelah Indonesia merdeka
kelahirannya di dominasi oleh pemerintah. Dominasi oleh pemerintah pada
akhirnya sering disalahgunakan dalam pelaksanaanya. Pada masa sekarang ini
secara umum koperasi mengalami perkembangan usaha dan kelembagaan yang
meningkat tajam.Namun demikian, koperasi masih memiliki berbagai kendala untuk
pengembanganya sebagai badan usaha.Hal ini perlu memperoleh perhatian dalam
pembangunan usaha koperasi pada masa mendatang.
Berikut adalah peran koperasi bagi perekonomian
Indonesia:
a. Sebagai pemain utama
dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor
b. Penyedia lapangan
kerja yang terbesar
c. Berperan penting dalam
pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat
d. Pencipta pasar baru
dan sumber inovasi
e. Sumbanganya dalam
menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.
f. Alat pendemokrasi
ekonomi
g. Alat perjuangan
ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
h. Alat perjuangan
ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
i. Sebagai soko guru
perekonomian nasional indonesia (tiang utama pembangunan ekonomi nasional)
j. Membantu pemerintah
dalam meletakan fondasi perekonomian nasional yang kuat dengan menjalankan
prinsip-prinsip koperasi indonesia
Koperasi sendiri masih
punya kelemahan yaitu:
a. Bimbingan pemerintah
membuat koperasi kehilangan jati diri
b. Kualitas sumber daya
manusia masih rendah
c. permodalan yang
terbatas
d. Kurang profesionalnya
para pengurus koperasi, serta
e. Kurang kompaknya
kerjasama antar pengurus, pengawas dan anggota koperasi
Pemberdayaan koperasi secara terstruktur dan
berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian
nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat
pengganguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil,
dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.pemberdayaan koperasi juga
akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan, keehatan, dan
indikator kesejahteraan masyarakat indonesia lainya.
Usaha kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) merupakan
kelompok usaha ekonomi yang penting dalam perekonomian indonesia. Hal ini
disebabkan, usaha kecil menengah dan koperasi merupakan sektor usaha yang
memiliki jumlah terbesar dengan daya serap angkatan kerja yang signifikan. Oleh
karena kesenjangan pendapatan yang cukup besar masih terjadi antara pengusaha
besar dengan usaha kecil, menengah dan koperasi (UKMK), pengembangan daya saing
UKMK, secara langsung merupakan upaya dalam rangka peningkatan kesejahteraan
rakyat banyak, sekaligus mempersempit kesenjangan ekonomi.
Perkembangan koperasi secara nasional di masa akan
datang diperkirakan menunjukan peningkatan yang signifikan namun masih lemah
dalam secara kualitas.Untuk itu diperlukan komitmen yang kuat untuk membangun
koperasi yang mampu menolong dirinya sendiri sesuai dengan jatidiri
koperasi.Hanya koperasi yang berkembang melalui praktek melaksanakan nilai
koperasi yang akan mampu bertahan dan mampu memberikan manfaat bagi
anggotanya.Prospek koperasi pada masa yang akan datang dapat dilihat dari
banyaknya jumlah koperasi, jumlah anggota dan jumlah manajer, jumlah modal,
volume usaha dan besarnya SHU yang telah di himpun koperasi dan sanagt
prosfektif untuk di kembangkan. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah
sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus
pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang.
Sumber: