AUDIT
Dalam mengaudit
data akuntansi, yang perlu diperehatikan adalah hal yang berkaitan dengan penentuan
apakah informasi yang telah dicatat tersebut secara tepat telah mencerminkan peristiwa
ekonomis yang telah terjadi selama periode akuntansi. Dikarenakan aturan-aturan
akuntani merupakan kriteria untuk mengevaluasi apakah informasi akuntansi
tersebut telah dicatat secara tepat, maka sebagian besar auditor yang terlibat
dengan data-data inipun harus memiliki pemahaman yang mendalam dengan
aturan-aturan tersebut. Dalam konteks audit atas laporan keuangan,
aturan-aturan tersebut adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum
(GAAP/PSAK).
Menurut situs
CW.CPA Vision Project (Arens,Edisi 9:63) “segala hal yang berhubungan dengan
upaya untuk membantu profesi akuntan publik untuk selalu berada di posisi atas
dalam kurva yang telah berubah”.
Seorang auditor harus memiliki keahlian
mengumpulkan serta mengintreprestasikan bukti-bukti audit. Keahlian yang
membedakan auditor dengan seorang akuntan. Menentukan prosedur-prosedur audit
yang tepat, memutuskan jumlah serta jenis akun yang akan diuji, serta
mengevaluasi temuan-temuan audit yang merupakan permasalahan khas yang dijumpai
oleh seorang auditor. Apasih sebenarnya auditor itu?
Pengertian auditor
menurut para ahli dan bukunyanya :
Menurut The
American Accounting Association’s Committee on Basic Auditing Concepts,
Audit merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi dengan tujuan umtuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta
menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
(Auditing:
Theory And Practice, edisi 9, 2001:1-2)
Menurut
William F. Meisser, Jr
Audit adalah proses yang sistematik dengan tujuan mengevaluasi bukti
mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian
antara penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari penugasan
tersebut dikomunikasikan kepada pihak pengguna yang berkepentingan.
(Auditing
and Assurance Service, A Systematic Approach, 2003:8)
Menurut Alvin
A.Arens,
Auditing adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas
informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilaksanakan
oleh seseorang yang kompeten dan independen.
Alvin A. Arens,Auditing dan Pelayanan Verivikasi(Indeks:Edisi9)hal15
Menurut
Sukrisno Agustus
Audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan
sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah
disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan tersebut.
Sukrisno Agoes,Auditing:Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik(Jakarta:Salemba Empat)hal4
Adapun
proses dari pengauditan laporan keuangan suatu perusahaan terhadap akuntan publik
:
1. Proses yang
Sistematis
Yaitu mengandung makna sebagai rangkaian langkah atau
prosedur yang logis, terencana, dan terorganisasi.
2. Memperoleh
dan Menilai Bukti Secara Obyektif
Yaitu mengandung arti bahwa auditor memeriksa dasar-dasar
yang dipakai untuk membuat asersi atau pernyataan oleh manajemen dan melakukan
penilaian tanpa sikap memihak.
3.
Asersi-asersi tentang Tindakan-tindakan dan Kejadiankejadian Ekonomi
Yaitu asersi atau pernyataan tentang kejadian ekonomi
yang merupakan informasi hasil proses akuntansi yang dibuat oleh individu atau
suatu organisasi. Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa asersi-asersi tersebut
dibuat oleh penyusun laporan keuangan, yaitu manajemen perusahaan atau
pemerintah, untuk selanjutnya dikomunikasikan kepada para pengguna laporan
keuangan, jadi bukan merupakan asersi dari auditor.
4. Tingkat
Kesesuaian antara Asersi-asersi dengan Kriteria yang Telah Ditetapkan
Yaitu secara spesifik memberikan alasan mengapa
auditor tertarik pada pernyataan atau asersi dan bukti-bukti pendukungnya.
Namun agar komunikasi tersebut efisien dan dapat dimengerti dengan bahasa yang
sama oleh para pengguna, maka diperlukan suatu kriteria yang disetujui bersama.
Dalam audit laporan keuangan, kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat
kesesuaian adalah Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
5.
Mengkomunikasikan Hasilnya kepada Pihak-pihak yang Berkepentingan
Yaitu kegiatan terakhir dari suatu auditing atau
pengauditan adalah menyampaikan temuan-temuan dan hasilnya kepada pengambil
keputusan. Hasil dari auditing disebut atestasi atau pernyataan pendapat
(opini) mengenai kesesuaiannya antara asersi atau pernyataan tersebut dengan
kriteria yang ditetapkan, yaitu prinsip akuntansi berterima umum (PABU).
Sekar
Mayangsari, Auditing
Pendekatan Sektor Publik dan Privat (PuspaWandanarum),hlm7
Tujuan atau
fungsi seorang auditor adalah membuat atau membantu mengimplementasikan
rekomendasi yang memperbaiki keuntungan dengan memperkuat pendapatan atau
mengurangi biaya, termasuk pengurangan kesalahan dan penipuan, dan dengan
memperbaiki kontrol operasional.
DAFTAR PUSTAKA
:
Theory And
Practice.2001. The American Accounting Association’s Committee on Basic
Auditing Concepts.Jakarta.
F. Meisser William.2003. Auditing and
Assurance Service, A Systematic Approach.
A Arens Alvin
dkk.edisi9.Auditing dan Pelayanan Verifikasi.Jakarta:Indeks
Agoes
Sukrisno.2012.Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik.Jakarta:Salemba
Empat