Struktur
Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan
PENDAPATAN (income)
Jenis-jenis pendapatan
Labor income, meliputi upah (wages)
dan gaji (salaries), benefit serta berbagai jenis labor income
lainnya
Property Income, meliputi sewa (rent),
bunga tabungan (interest paid on saving account), laba perusahaan (corporate
profit), dan proprietors income atau disebut juga sebagai laba
perusahaan perseorangan.
Berbagai jenis pendapatan di atas menggambarkan distribusi (distribution)
atau pembagian (division) pendapatan faktor produksi.
Recall:
Penjumlahan seluruh pendapatan faktor produksi tersebut (a + b) menghasilkan
National Income (NI).
DISTRIBUSI PENDAPATAN
= pembagian pendapatan
•
Menggambarkan
bagian dari pendapatan yang diterima oleh para pemilik faktor produksi.
•
Menggambarkan
variabilitas atau dispersi (penyebaran) pendapatan.
PENGERTIAN KEMISKINAN
Masalah kemiskinan
memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa laluumumnya masyarakat
menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk
minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masakinimereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan
kemudahan-kemudahan
lainnya yang tersedia pada jaman modern.Kemiskinan
sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami olehnegara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga
negara-negara maju, seperti Inggris danAmerika Serikat. Negara Inggris
mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an padaera kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropah. Pada masa itu
kaum miskin diInggris berasal dari
tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya sebagai petani yangmendapatkan
upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah. Mereka umumnyatinggal
di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit sosial lainnya, seperti
prostitusi,kriminalitas, pengangguran.
Menurut, Oscar Lewis (1983)
orang-orang miskin adalah kelompok yang mempunyai budaya kemiskinan sendiri
yang mencakup karakteristik psikologis sosial, dan ekonomi.
Menurut, Philips dan Legates (1981)
mengemukakan beberapa pandangan
tentang kemiskinan, yaitu pertama, kemiskinan dilihat sebagai akibat
dari kegagalan personal dan sikap tertentu khususnya ciri-ciri sosial
psikologis individu dari si miskin yang cendrung menghambat untuk melakukan
perbaikan nasibnya. Akibatnya, si miskin tidak melakukan rencana ke depan,
menabung dan mengejar tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Kedua,
kemiskinan dipandang sebagai akibat dari sub budaya tertentu yang diturunkan
dari generasi ke generasi.
Menurut, Flanagan (1994)
ada dua pandangan yang berbeda tentang
kemiskinan, yaitu culturalist dan structuralist. Kulturalis cendrung
menyalahkan kaum miskin, meskipun kesempatan ada mereka gagal memanfaatkannya,
karena terjebak dalam budaya kemiskinan. Strukturalis beranggapan bahwa sumber
kemiskinan tidak terdapat pada diri orang miskin, tetapi adalah sebagai akibat
dari perubahan priodik dalam bidang sosial dan ekonomi seperti kehilangan
pekerjaan, rendahnya tingkat upah, diskriminasi dan sebagainya.
Tujuan
dari pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan hasil pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk menciptakan kemakmuran bersama merupakan
tujuan pembangunan yang ingin dicapai. Tingkat pertumbuhan yang tinggi tanpa
disertai pemerataan pembangunan hanyalah menciptakan perekonomian yang lemah
dan eksploitasi sumber daya manusia yang tinggi untuk menciptakan kemakmuran
bersama. Dari segi pendidikan, Indonesia masih mengalami masalah
ketidakmerataan pendidikan. Rendahnya tingkat pendidikan akan mengakibatkan
rendahnya produktivitas dan berakibat pula pada rendahnya tingkat pendapatan.
Kesenjangan tingkat pendidikan mengakibatkan adanya kesenjangan tingkat
pendapatan yang semakin besar. Pemerataan hasil pembangunan perlu diupayakan
supaya pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Pemerataan
pendidikan dan pemerataan fasilitas kesehatan merupakan salah satu upaya
penting yang diharapkan meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dengan
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Dan banyak hal yang dapat
dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk meningkatan pertumbuhan dan
pemerataan pembangynan Indonesia, sebagai contoh dengan mengefisiensikan
penerimaan pajak, meningkatkan perdagangan dengan luar negeri, meningkatkan
investasi langsung dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar