KENAIKAN
BBM MEMICU KEMISKINAN
Kenaikan BBM
dipastikan berdampak terhadap perubahan tingkat kesejahteraan masyarakat
miskin. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali marak terdengar sejak
akhir tahun lalu. Alasan pemerintah untuk melakukan opsi ini karena terdesak
anggaran subsidi yang membengkak. Ditambah lagi dengan faktor eksternal di mana
harga minyak dunia yang kian menanjak dalam beberapa bulan belakangan. Oleh
karena itu, pemerintah memilih untuk menaikkan BBM karena beban yang harus
ditanggung pemerintah semakin besar.
Beberapa
pengamat ekonomi di indonesia tidak mendukung untuk menaikan harga BBM karena
subsidi akan memberi beban inflasi untuk jangka pendek. Namun, beberapa pakar
lainnya menganggap bahwa secara jangka panjang, kenaikan harga BBM itu justru
berdampak positif bagi Indonesia.
Berbagai
macam alasan sedang menjanjikan oleh pemerintah salah satu adalah Alokasi
anggaran subsidi BBM bisa dimanfaatkan untuk mendanai pembangunan
infrastruktur. Bila harga BBM terlalu murah maka masyarakat mengonsumsi
terlalu banyak bensin. Artinya Indonesia harus mengimpor lebih banyak minyak
padahal lebih baik memperbesar belanja modal untuk jangka panjang.
Rencana harga
Bahan Bakar Minyak (BBM) akan melonjak pada akhir bulan maret 2012, menjadi isu
yang sangat sensitif bagi kaum pemerhati kehidupan ekonomi kelas menengah bawah
di Indonesia. Banyak aktivis dan mahasiswa sedang aksi unjuk rasa di berbagai
daerah yang ada di pelosok Negara Kesatuan Republik Indonesia. rencana
pemerintah menaikkan harga BBM tentu berimbas pada naiknya harga barang
kebutuhan pokok sehingga membuat masyarakat berpenghasilan rendah semakin
kesulitan perekonomiannya. Artinya, masyarakat miskin akan semakin tertekan hidupnya
dan kelompok masyarakat yang tergolong ekonomi 'abu-abu' atau sedikit di atas
garis kemiskinan juga akan sangat potensial kembali terpuruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar